BBM Harus Dinaikkan Bila Melebihi 46 juta Kilo Liter
Isu rencana kenaikan BBM jadi masalah krusial di masa transisi ini. Volume konsumsi BBM sudah hampir mencapai 46 juta kilo liter. Lebih dari 46 juta kilo liter, harga BBM harus disesuaikan.
“Kalau volume BBM jebol di 2014, Pemerintahan SBY harus menanggung. Kalau sudah jebol hingga lebih dari 46 juta kilo liter, harus menyesuaikan harga BBM. Kalau Pemerintahan SBY punya kemauan politik tidak harus menunggu jebol.” Demikian ditegaskan Anggota Komisi XI DPR RI Dolfi OFP, Kamis (21/8), sebelum Rapat Paripurna DPR.
Selama ini selalu disampaikan oleh pemerintah bahwa masih ada ruang fiskal yang luas bagi pemerintahan baru dalam menyusun program baru. Politisi PDI Perjuangan tersebut malah mempertanyakan ruang fiskal yang dimaksud. “Kami ingin mempertanyakan ruang fiskal yang luas itu yang mana. Kalau kita dipaksa untuk naikkan BBM , berarti kita dijebak untuk naikan BBM. Itu, kan, enggak fair dong,” kilah Dolfi.
Apalagi, lanjut Dolfi, ruang defisit sudah tak ada. Belanja kementerian/lembaga (K/L) sudah habis digunakan oleh Pemerintahan SBY. Padahal, anggaran K/L yang tersedia sekitar Rp350 triliun. Tak ada lagi ruang fiskal yang tersisa bagi pemerintah baru. “Ya, kalau mau belanja K/L-nya fifty-fifty. Pemerintahan SBY 50%, pemerintahan baru 50%. Padahal APBN 2015 tanggung jawab pemerintahan yang baru.”
Secara etik pemerintahan, Dolfi mempertanyakan, pemerintah baru harus menjalankan program pemerintah lama, tanpa satu pun program baru dimasukkan. Apalagi bila sudah menyangkut konsumsi BBM, pemerintah baru harus menanggung kondisi yang ada. Kalau pun harus menaikkan harga BBM, daya beli masyarakat harus dilihat dulu.
“Kita akan mengkaji dalam pembahasan dengan pemerintah. Sampai sejauh mana daya beli masyarakat siap untuk atasi inflasi menghadapi kenaikan BBM ini. Kita akan minta ruang fiskal yang dijanjikan. Kalau ruang fiskalnya luas dan tidak perlu menaikkan BBM, kenapa harus menaikkan BBM. Kita lihat juga sampai sejauh mana daya beli masyarakat menanggulangi inflasi kalau ada kenaikan BBM. Kita hitung semua nanti dalam pembahasan,” papar Dolfi. (mh)/foto:iwan armanias/parle/iw.